Katerina Sakellaropoulou, Presiden Yunani

Katerina Sakellaropoulou menjadi Presiden Yunani perempuan pertama. Ia menjabat sebagai presiden sejak Januari 2020. Dalam sistem pemerintahan Yunani, kepresidenan mengambil peran seremonial.

Namun, Katerina Sakellaropoulou mengubanhnya. Ia membuat terobosan baru berupa presiden menjadi pengadilan tinggi negara pad atahun 2018.

Liz Truss, Perdana Menteri Inggris

Sejak putaran pemilihan perdana menteri berlangsung, Liz Truzz memang telah digadang-gadang menjadi penerus Johnson. Liz sendiri mendapat banya dukungan dari para pejabat Inggris termasuk Menteri Pertahanan, Ben Wallace.

Selama kampanye berlangsung, Liz Truss berjanji akan memotong pajak dan menggeliatkan perekonomian Inggris yang lesu karena inflasi. Ia menjadi pemimpin perempuan ketiga di Inggris.

Perdana Menteri perempuan pertama Inggris adalah Margaret Thatcher dengan periode jabatan 1979 sampai 1990. Adapun, perdana menteri perempuan kedua adalah There May yang menjabat pada tahun 2016 sampai 2019.

Raja Kallas, Perdana Menteri Estonia

Raja Kallas menjabat sebagai perdana menteri Estonia sejak Januari 2021. Pada tahun 2016, Estonia juga dipimpin oleh kepala negara perempuan, yakni Kersti Kaljulaid. Ia menjadi perdana menteri perempuan pertama di Estonia.

Rekomendasi Novel Berlatar Belakang Kerajaan

Kerajaan dapat menjadi salah satu inspirasi untuk menulis novel atau karya fiksi. Berikut beberapa novel yang berlatar belakang kerajaan dan rangkumannya sebagai gambaran umum dari buku.

Arok Dedes adalah salah satu novel roman karya Pramoedya Ananta Toer yang menceritakan sejarah perlawanan dan pemberontakan Ken Arok terhadap pemerintahan Akuwu Tumampel, Tunggul Ametung. Roman Arok Dedes bukan sekedar roman mistika-irasional (kutukan keris Gandring tujuh turunan). Ini adalah roman politik seutuh-utuhnya. Berkisah tentang kudeta pertama di Nusantara. Kudeta ala Jawa.

Kudeta merangkak yang menggunakan banyak tangan untuk kemudian memukul habis dan mengambil bagian kekuasaan sepenuh-penuhnya. Kudeta licik tapi cerdik. Berdarah, tapi para pembunuh yang sejati bertepuk dada mendapati penghormatan yang tinggi. Melibatkan gerakan militer (gerakan Gandring), menyebarkan syak wasangka dari dalam, memperhadapkan antarkawan, dan memanasi perkubuan. Aktor-aktornya bekerja seperti hantu. Kalaupun gerakannya diketahui, namun tiada bukti yang paling sahih bagi penguasa untuk menyingkirkannya. Arok adalah simpul dari gabungan antara mesin paramiliter licik dan politisi yang cerdik-rakus dari kalangan sudra/agrari yang merangkakkan nasib menjadi penguasa tunggal tanah Jawa).

Arok tak mesti memperlihatkan tangannya yang berlumur darah mengiringi kejatuhan Ametung di Bilik Agung Tumapel, karena politik tak selalu identik dengan perang terbuka. Politik adalah permainan catur di atas papan bidak yang butuh kejelian, pancinganm ketegaan melempar umpan-umpan untuk mendapatkan umpan besar. Tak ada kawan dan lawan. Yang ada hanya tahta di mana seluruh hasrat bisa diletupkan sejadi-jadi yang dimau. Pada akhirnya roman Arok-Dedes menggambarkan peta kudeta politik yang kompleks yang “disumbang” Jawa untuk Indonesia.

Cantik, pintar, kaya, dan lajang. Emma Woodhouse begitu puas dengan kehidupannya, sampai-sampai dia merasa tidak membutuhkan cinta maupun pernikahan. Satu-satunya hal yang menyenangkan dirinya adalah mencampuri kehidupan cinta orang lain. Namun, ketika dia mengabaikan peringatan teman baiknya, Mr. Knightley, dan berusaha mengatur perjodohan Harriet Smith, anak didiknya, semuanya menjadi kacau-balau. Ternyata Emma dan Harriet menyukai pria yang sama, hanya saja Emma terlambat menyadari perasaannya sendiri.

Haruskah dia mengalah? Atau mengejar kebahagiaan tanpa memperdulikan perasaan Harriet? Berlatar belakang di Desa Highbury, Inggris tahun 1815, dengan karakter yang tidak sempurna tapi menarik, dan penggambaran yang jenaka serta tajam, Emma seringkali dianggap sebagai karya terbaik Jane Austen. Novel ini juga telah diangkat ke layar lebar pada tahun 1996, dibintangi oleh Gwyneth Paltrow.

Novel yang ditulis oleh Jane Austen ini bercerita tentang Emma, gadis berusia dua puluh satu tahun itu tinggal di Hartfield, di Desa Highbury bersama ayahnya yang duda dan kaya raya, Mr. Henry Woodhouse. Emma mempunyai kakak, Isabella, yang sekarang menetap di London setelah menikah dengan John Knightley, ibunya meninggal ketika Emma masih kecil sehingga bisa dibilang dialah nyonya rumah di Hartfield. Emma Woodhouse adalah seorang yang cantik, pandai, dan kaya, dia juga mudah bahagia, penuh kasih sayang dan suka memanjakan orang lain.

Tapi di balik semua kebaikannya tersebut Emma juga punya kekurangan, dia tidaklah sempurna seperti di mata orang-orang yang mengenalnya. Keras kepala, melakukan apa saja semaunya sendiri, lebih suka meyakini pendapatnya sendiri, kecenderungan terlalu menganggap tinggi dirinya sendiri.

Kejayaan hanya bisa diraih dengan ilmu, perang, dan laku batin, sedangkan kematian adalah jalan yang harus ditempuh dengan penuh rasa hormat. Matilah dengan keris tertancap di dadamu sebagai seorang kesatria, bukan mati dengan tombak tertancap di punggungmu karena lari dari medan laga. Peradaban telah banyak berkisah tentang kekuasaan.

Kekuasaan melahirkan para manusia pinilih, dan manusia pinilih selalu menggenggam sebuah pusaka. Inilah novel pemenang kedua sayembara menulis paling prestisius. Novel yang mengisahkan cerita sebuah keris milik Kanjeng Kyai Karonsih sekaligus rentetan sejarah sebuah bangsa. Sebuah keris yang merekam jejak masa lampau, saksi atas banyak peristiwa penting, saksi pergantian kekuasaan dari masa ke masa di Nusantara, mulai dari zaman kerajaan Hindu, Budha, Islam sampai era Kemerdekaan, dan sebuah ramalan akan Indonesia di masa depan.

“Novel beralur nonlinier ini memecah dirinya dalam banyak bab panjang dan pendek, beberapa dapat berdiri sebagai cerita tersendiri memperlihatkan keberanian untuk menguji coba bentuk dan isi.” —Pertanggungjawaban Juri Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2019.

“Sang Keris karya Panji Sukma akan dibaca, dicerna, dan dinikmati masyarakat secara luas, akan masuk pada kelompok novel unggulan Indonesia.” —Ahmad Tohari. “Pembaca akan dihantarkan dalam alur cerita dan ruang kosmis, serta tanpa sadar dituntun masuk dalam ruang kedalaman semadi para manusia pinilih.” —Basuki Teguh Yuwono

Baca juga terkait Princess Leonor:

Princess Leonor – Nama Princess Leonor santer terdengar dan beberapa kali menjadi perbincangan publik. Ia merupakan seorang putri Raja Felipe VI dan Ratu Letizia. Berikut profil singkat mengenai Princess Leonor.

Nama lengkap: Leono de Todos los Santos de Borbón y Ortiz Sianturi

Nama panggung: Princess Leonor

Nama kehormatan: Yang Mulia Putri Asturias

Tempat, tanggal lahir: Madrid, Spanyol, 31 Oktober 2005

Sekolah: Atlantic School di Glamorgan

Ayah: Don Felipe (Raja Felipe VI)

Ibu: Doña Letizia (Ratu Spanyol)

Saudara kandung: Princess Sofia (adik)

Princess Leonor masih berumur remaja, tetapi telah disiapkan menjadi Ratu di usia 13 tahun. Ia pun telah menghadiri acara kerajaan dan memberikan pidato di kegiatan tersebut. Princess Leonor telah dibiasakan melakukan pidato kenegaraan.

Princess Leonor juga seorang yang cerdas. Ia mampu berkomunikasi dalam beberapa bahasa di antaranya Spanyol, Arab, Inggris, Mandarin, dan Catalan. Saat ini, ia sedang menempuh pendidikan di UWC Atlantic College.

Tidak hanya itu, Princess Leonor juga memiliki beberapa gelar lainnya, seperti Lady Balaguer, Duchess of Montblanc, Order of the Golden Fleece, Princess of Girona, Countess of Cervera, dan juga Princess of Viana.

Princes Leonor menjadi Pewaris Takhta Kerajaan

Princess Leonor merupakan anak pertama dari Raja Felipe VI dan Ratu Letizia. Ia menjadi pewaris takhta kerajaan Spanyol. Hal ini disebabkan karena Princess Leonor merupakan anak pertama dari Raja Felipe VI.

Dalam sistem kerajaan diketahui bahwa pemegang takhta selanjutnya adalah laki-laki. Hal tersebut dikenal sebagai male-preference cognatic primogeniture. Namun, undang-undang konstitusi tersebut berubah setelah Raja Felipe VI naik takhta dan tidak memiliki anak laki-laki.

Oleh sebab itu, Princess Leonor resmi diangkat sebagai pewaris takhta pertama sejak 19 Juni 2014. Ia akan menjadi Ratu Spanyol pertama yang meneruskan takhta sejak kepemimpinan Isabella II yang berkuasa pada 1833 sampai 1868.

Katalyn Novak, Presiden Hungaria

Katalyn Noval, presiden Hungaria yang menjabat sejak AMret 2022. Ia menjadi presiden perempuan pertama di Hungaria. Katalyn menjadi sekutu dekat dari Perdana Menteri Viktor Orban dan mantan menteri kebijakan keluarga. Adapun, peran presiden di Hungaria sebagian besar bersifat seremonial.

Elisabeth Borne, Perdana Menteri Prancis

Elisabeth Borne menjadi perdana menteri Prancis sejak Mei 2022. Sebelum Elisabeth, perdana menteri perempuan pertama Prancis adalah Edith Cresson.

Sanna Marin, Perdana Menteri Finlandia

Sanna Marin menjadi perdana menteri Finlandia pada tahun 2019. Ia menjabat ketika berusia 34 tahun. Ia pun menjadi perdana menteri termuda di Finlandia. Sanna memiliki kompetensi yang baik dalam memimpin suatu negara.

Hal ini didukung oleh penilaian beberapa pengamat yang menganggapnya sebagai salah satu fikur pemimpin dunia yang kuat. salah satu periset dari Studi Ekonomi Universitas Helsinki, Timo Miettinen mengemukakan pendapat bahwa Marin merupakan sosok yang berintegritas.

Tidak hanya itu, Marin juga menjadi perdana menteri perempuan paling muda di dunia. Status ini menjadikannya dan koalisi pemerintahannya (keseluruhan pemimpin partai adalah perempuan dan empat di bawah 35 tahun) menjadi sorotan global.

Liz Truss, Perdana Menteri Inggris

Sejak putaran pemilihan perdana menteri berlangsung, Liz Truzz memang telah digadang-gadang menjadi penerus Johnson. Liz sendiri mendapat banya dukungan dari para pejabat Inggris termasuk Menteri Pertahanan, Ben Wallace.

Selama kampanye berlangsung, Liz Truss berjanji akan memotong pajak dan menggeliatkan perekonomian Inggris yang lesu karena inflasi. Ia menjadi pemimpin perempuan ketiga di Inggris.

Perdana Menteri perempuan pertama Inggris adalah Margaret Thatcher dengan periode jabatan 1979 sampai 1990. Adapun, perdana menteri perempuan kedua adalah There May yang menjabat pada tahun 2016 sampai 2019.

Raja Kallas, Perdana Menteri Estonia

Raja Kallas menjabat sebagai perdana menteri Estonia sejak Januari 2021. Pada tahun 2016, Estonia juga dipimpin oleh kepala negara perempuan, yakni Kersti Kaljulaid. Ia menjadi perdana menteri perempuan pertama di Estonia.