Rabu, 06 November 2024 | 19:36 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Berita perintah Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo untuk memberangus segala bentuk judi online yang dinilai tidak substansial menjadi Top 3 Metro. Sejauh ini, razia polisi hanya menyentuh pemain kelas bawah dan pengecer.

Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISeSS) Bambang Rukminto mengatakan Polri sebenarnya cukup mengandalkan tim cyber crime untuk menangkap para pelaku judi online. Sehingga, kata dia, polisi tak perlu mengeluarkan anggaran besar hanya untuk menggulung judi online.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Top 3 Metro berikutnya, ada berita Warung Brebes Pesona Dua Putri berdiri kokoh di tengah bangunan lain yang habis dilalap api dalam persitiwa kebakaran di Simprug Golf, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Ahad, 21 Agustus 2022. “Sedekah membawa berkah,” ucap Sri Rohayati pemilik tempat makan itu dikutip dari Antara, Selasa, 23 Agustus 2022.

Berita berkaitan dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang jadi tersangka pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J juga masuk Top 3 Metro. Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto, mengatakan telah menyiapkan tim psikolog untuk mendampingi anak-anak pasangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi setelah keduanya ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap ajudannya sendiri Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Berikut ini Top 3 Metro pagi ini:

Perintah Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo untuk memberangus segala bentuk judi online dinilai tidak substansial. Sejauh ini, razia polisi hanya menyentuh pemain kelas bawah dan pengecer.

Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISeSS) Bambang Rukminto mengatakan Polri sebenarnya cukup mengandalkan tim cyber crime untuk menangkap para pelaku judi online. Sehingga, kata dia, polisi tak perlu mengeluarkan anggaran besar hanya untuk menggulung judi online.

Apalagi, kata Bambang, operasi pemberantasan judi online atau yang kini lebih populer dengan sebutan konsorsium 303 itu tidak menyentuh nama-nama besar sekelas bandar. Operasi polisi, kata dia, baru sebatas mencokok lapis bawah para pemain judi online, yakni para operator dan dan pengecer.

"Belum menyentuh nama-nama bandar yang ada dalam daftar konsorsium 303, secara kuantitas memang besar, tetapi minim kualitas," ujar Bambang saat dihubungi Rabu 24 Agustus 2022.

Ia justru mempertanyakan peranan polisi selama ini, sehingga baru sekarang melakukan operasi besar-besaran terhadap judi online. Padahal, masalah judi ini adalah masalah yang sudah berlangsung lama. "Pertanyaan yg muncul di masyarakat adalah kemana polisi selama ini? Perjudian itu bukan hal baru, tapi berlangsung lama," ujarnya.

Padahal, menurut dia, Kepolisian sudah mempunyai tim cyber crime dan Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri yang tugasnya mengamati aktivitas kriminal di dunia maya. Karena itu, ia mempertanyakan penggunaan anggaran besar polri selama ini

"Perangkat di kepolisian sangat mumpuni, ada Cyber crime, Baintelkam dan sebagainya kemana selama ini? Tidak bisa mendeteksi atau tidak mau mendeteksi? Kalau tidak bisa, artinya anggaran besar untuk cyber crime itu perlu dievaluasi penggunaannya. Kalau tidak mau berarti ada sesuatu masalah personelnya," kata Bambang.

Mengenai judi online, Bambang menjelaskan perlunya keseriusan Cyber Crime Polri dalam melakukan penindakan. Selama ini diketahui institusi kepolisian di bidang dunia maya tersebut kebanyakan hanya menindak pelaku UU ITE saja.

"Kepolisian harus membangun sistem pengawasan terkait judi online. Harus ada pendalaman terkait judi online. Evaluasi dengan pengawasan dan pelaksanaan cyber tindak pidana cyber. Kriminalitas online ini bagaimana? Cyber crime fokusnya kebanyakam sama UU ITE saja," kata Bambang.

Bambang tidak terlalu heran dengan langkah Kepolisian yang melakukan razia besar-besaran judi online pasca kasus Brigadir J yang menjadikan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap ajudannya itu. Menutupi keburukan dengan kebaikan menurut Bambang merupakan hal biasa.

"Yang terpenting sesuatu yang baik itu harus lebih substansial atau bukan sekedar seremonial yang lebih pada kerja-kerja sporadis, tidak konsisten dan sekedar pencitraan," kata Bambang.

Warung Brebes Pesona Dua Putri berdiri kokoh di tengah bangunan lain yang habis dilalap api dalam persitiwa kebakaran di Simprug Golf, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Ahad, 21 Agustus 2022. “Sedekah membawa berkah,” ucap Sri Rohayati pemilik tempat makan itu dikutip dari Antara, Selasa, 23 Agustus 2022.

Kebakaran pada Ahad itu menghanguskan rumah ratusan rumah dan menyebabkan 398 jiwa terdampak. Namun, Warung nasi ini masih berdiri kokoh di antara puing-puing bekas bangunan yang mulai runtuh dan ludes hampir menyatu dengan tanah.

Garis polisi masih terbentang panjang mengitari warung yang berukuran 4x12 meter tersebut sejak kebakaran melanda. Warung yang didominasi warna kuning dan hijau ini menjadi saksi bisu ganasnya api yang membakar rumah warga.

Saat itu sekitar pukul 10.00 WIB, saudara Sri yang bernama Zaini sedang menjaga warung seperti biasa dengan melayani pelanggan. Ketika sudah menaruh makanan di etalase warung terdengar teriakan warga untuk segera keluar dari rumah. "Kejadiannya pas saya ngelayanin orang terus kok pada heboh. Pas saya lihat keluar ada kepulan asap dari belakang," katanya.

Dia juga panik. "Saking paniknya, pelanggan gak saya kasih minum," kata Zaini saat ditemui di warung tersebut.

Kemudian Zaini langsung membangunkan ayahnya yang sedang tidur di kamar atas. Dengan cepat dirinya mengambil beberapa barang yang bisa diselamatkan seperti baju dan uang untuk dibawa keluar.

Seusai keluar dari warung, ada beberapa relawan yang mulai berdatangan dan membantu mengangkut barang yang masih bisa diselamatkan seperti kulkas, etalase warung dan penanak nasi.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto, mengatakan telah menyiapkan tim psikolog untuk mendampingi anak-anak pasangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi setelah keduanya ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap ajudannya sendiri Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

"Iya, kami sudah siap semua. Baik tenaga psikolog maupun tenaga pendidikan," kata Kak Seto saat dihubungi, Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa, 23 Agustus 2022.

Kak Seto menjelaskan sudah menyiapkan lembaga pendidikan informal ramah anak lengkap dengan ribuan alumni dari berbagai perguruan tinggi terkemuka sebagai pendidik.

Kak Seto berharap tak hanya anak-anak Ferdy Sambo, tapi juga anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus bisa dibimbing dengan baik di bawah naungan LPAI.

Sedangkan untuk tenaga psikolog yang disiapkan, menurut Kak Seto, para tenaga LPAI sudah sering menangani kasus kekerasan terhadap anak.

Namun, ucap Kak Seto, semua itu bergantung kembali dengan Polri apakah membutuhkan koordinasi dengan pihak LPAI atau tidak. Kak Seto menuturkan LPAI siap membantu jika dibutuhkan karena  telah bertahun-tahun menangani berbagai kasus perlindungan anak mulai dari penanganan psikolog hingga pendidikan.

Sedangkan ayah Ferdy adalah Pieter Sambo yang merupakan seorang Mayor Jendral di kepolisian yang memiliki karier bagus. Sosok Mayjen Pieter Sambo adalah jenderal yang dijuluki polisi jujur pada masanya dan dekat dengan panglima ABRI di era Soeharto yaitu Jenderal LB Moerdani.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara ini tutup usia pada 2015 lalu. Ia dimakamkan di Kelurahan Buntu Barana, Kecamatan Tikala, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Ferdy sendiri merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1994 silam. Kariernya di kepolisian terbilang moncer, terutama di bidang reserse. Selama berkarier di kepolisian, pada 2010 dia didapuk untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Jakarta Barat.

Berlanjut pada 2012, Sambo menjabat Kapolres Purbalingga dan karirnya pun melesat, sebab setahun setelahnya ia menjabat sebagai Kapolres Brebes.Tiga tahun di Jawa Tengah, Sambo dimutasi menjadi Wadirreskrimum Polda Metro Jaya pada 2015.

Tak lama kemudian ia kembali dipercaya menjabat posisi yang lebih tinggi. Pada 2016, Sambo menjabat Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri. Setelah itu ia dipercaya menjabat Dirtipidum Bareskrim Polri pada 8 November 2019.

Setahun kemudian, Kapolri yang menjabat saat itu, Jenderal Pol Idham Azis mempromosikan Brigjen Pol Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri. Sambo menempati jabatan itu sejak 16 November 2020 sebelum akhirnya dicopot dan ditempatkan sebagai Pati Yanma Polri pada 4 Agustus 2022.

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengungkapkan penyebab lolosnya anak Ferdy Sambo, Tribrata Putra, di Akademi Kepolisian (Akpol). Menurut Reza, hal itu berkat jasa Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto.

Diketahui, anak ketiga mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu diterima sebagai lolos seleksi Akpol 2023 pada Kamis kemarin, 27 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Reza menyebut peran Kak Seto saat memberikan pendampingan kepada putra dan putri Ferdy Sambo.

"Saya teringat dulu ketika Kak Seto mengimbau publik agar jangan menghujat anak-anak Ferdy Sambo," kata Reza, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 28 Juli 2023.

Reza mengingatkan publik apa yang disampaikan Kak Seto kala itu bahwa anak-anak tak terkecuali anak Ferdy Sambo dan Putri Chandrawathi berhak dilindungi dari tindak kekerasan dan diskriminasi.

"Saya juga menerima kabar, Kak Seto dan kawan-kawan ke Mako Brimob dan Magelang," kata Reza.

Menurut Reza, Tribrata Putra yang merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, itu kemudian bisa melalui tahap seleksi Akpol yang sangat ketat dan berat. Hal ini membuktikan bahwa anak Ferdy Sambo tetap mampu bertahan di tengah situasi sulit.

"Dalam bahasa psikologi, anak FS punya daya lenting dalam situasi kritis," ujarnya.

Reza menyampaikan kemampuan anak Ferdy Sambo beradaptasi dalam situasi sulit (resiliensi) dihasilkan dari keberpihakan Kak Seto kepada anak-anak.

"Tak terkecuali anak-anak FS. Berkat kepedulian yang Kak Seto berikan, anak-anak tetap mampu beradaptasi bahkan berprestasi," katanya.

Reza pun berharap jika kemudian anak Ferdy Sambo punya kesungguhan hati untuk "membayar" jasa Kak Seto dengan menjadi Polisi Sahabat Anak (Polsana). Hal ini, katanya, sesuai dengan salah satu kampanye Kak Seto dan LPAI, yaitu Polsana, Polisi Sahabat Anak.

Sebelumnya Asisten Sumber Daya Manusia Kapolri, Irjen Dedi Prasetyo, menyatakan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama untuk menjadi taruna Akpol.

“Semuanya memiliki hak yang sama / equality OK,” ujar Dedi, seperti dilansir Tempo, Kamis, 27 Juli 2023.

Selanjutnya: Tribrata merupakan adik…

Tribrata adalah adik Trisha Eungelica dan Trishanna Datia dari pasangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Tribrata berhasil masuk dalam jajaran 300 perserta yang lolos tahap seleksi calon taruna Akpol tahun 2023.

Dilansir dari Tempo, Kamis, 27 Juli 2023, Ferdy Sambo merupakan mantan Kadiv Prompam Polri yang terlibat kasus pembunuhan berencana kepada anak buahnya sendiri, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang dilakukan pada 8 Juli 2022 silam.

Ferdy Sambo dinyatakan bersalah sebagai otak dari pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua. Selain itu, dia juga dinilai terlibat dalam upaya perintangan penyidikan (obstruction of justice) pengungkapan kasus tersebut. Sambo dijatuhi vonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta pada 13 Februari 2023.

Kejadian pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua pun disebut tak lepas dari peristiwa yang terjadi kediaman Ferdy di Magelang sehari sebelumnya.

Saat itu, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi berada di Magelang untuk merayakan hari jadi pernikahan mereka. Menurut cerita versi Ferdy, Putri sempat dilecehkan oleh Brigadir Yosua saat di Magelang. Pelecehan itu diketahui oleh asisten rumah tangga mereka Kuat Ma'ruf yang kemudian juga divonis ikut terlibat dalam pembunuhan berencana tersebut.

Ferdy yang pulang terlebih dahulu ke Jakarta mengaku mendapatkan cerita pelecehan itu dari Putri. Dia mengaku pembunuhan itu terjadi karena Brigadir Yosua menantangnya saat akan diklarifikasi soal pelecehan tersebut. Ferdy menyatakan bahwa penembak Brigadir Yosua adalah ajudannya yang lain, yaitu Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

Akan tetapi cerita Ferdy Sambo itu terbantahkan. Dalam persidangan, ahli tes kebohongan menyatakan Putri Candrawathi berbohong soal kejadian di Magelang. Dia mengaku sempat menanyakan kepada Putri apakah dia terlibat dalam perselingkuhan dengan Brigadir Yosua saat di Magelang. Putri pun menjawab tidak, akan tetapi hasil tes itu menunjukkan bahwa Putri berbohong.

Selain itu, Richard Eliezer pun menyatakan bahwa dirinya sempat diperintahkan untuk menembak Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambo. Bahkan, menurut Richard, Ferdy ikut melepaskan tembakan ke arah kepala yang membuat Brigadir Yosua akhirnya tewas.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.